Monday, October 29, 2007

Milestone Kehidupan

Selama menjalani kehidupan, ada saat tertentu dimana hari terasa sangat berat. Waktu terasa merambat detik demi detik. Jarum jam bergerak sangat lambat, dari satu angka ke angka berikutnya. Begitu malam tiba, yang ada rasa alhamdulillah... udah sehari lagi terlewati.

Biasanya hal itu terjadi saat ujian dari sang Maha datang pada kita. Dari perjalanan yang sudah mulai lancar, tahu tahu ada suatu noktah yang mengganggu ritme kehidupan yang sudah mengalir. Dan mulailah terjadi goncangan goncangan yang dapat menimbulkan riak kecil ataupun gelombang.

Jadi ingat dengan kantor lama di Kebon Sirih. Pernah suatu kali terjadi gempa. Berlarianlah orang-orang di gedung itu dengan panik. Pas gempa selesai, karyawan di gedung depan kita heran, kenapa kok yang di gedung kami masih berlarian, terlihat masih panik. Usut punya usut, ternyata di ke-4 sudut gedung dipasang semacam per, sehingga kalau ada gempa relatif aman. Problemnya, saat gempa selesai, karena penghuni di dalamnya masih panik, maka gedungnya juga masih goyang goyang.

Sepertinya milestone kehidupan kita mirip. Pada saat kehidupan kita mulai berdiri kokoh, oleh Al Mulk diberi sedikit goncangan untuk menguji ketakwaan kita. Untuk menguji sejauh mana iman kita. Untuk menaikkan derajat keimanan kita. Untuk membuat kita naik kelas.

Nah, saat goncangan itu terjadi, nasehat Rasululloh adalah bersabar. Bukan berarti kita berdiam diri saja. Seperti saat gempa di gedung kami terjadi, bersabar tetap berarti melindungi diri. Tapi jelas bukan berarti panik.

Saat karyawan atau khodimat padha pulang, bersabar bisa berarti menjalani hari dengan tenang. Dengan tidak menumpahkan kekesalan pada suami atau anak, misalnya. Bersabar bisa berarti 'hanya' menjalani hari tanpa kegaduhan, tanpa uring-uringan, tanpa kemarahan. Meskipun bingung sudah di ubun-ubun karena sudah saatnya masuk kantor tapi asisten belum muncul.

Dengan menjalani hari dengan tenang, semoga pertolongan Allah segera datang. Sehingga saat waktunya tiba, kita ngerasa tahu tahu saja semua masalah itu telah pergi. Padahal tidak satupun usaha kita yang istimewa selain menjalani hari dengan menahan diri.

Allah lah yang telah mengangkat riak dan gelombang dari kehidupan kita. Karena Allah sudah menjanjikan akan memberikan kemudahan bersamaan dengan kesulitan. Allah memberikan masalah bersamaan dengan solusinya.

Allahu Ma Ana. Allah bersama kita.

Kalau suatu masalah datang pada kita. Tidak mungkin tidak, pasti Allah yang menghendaki masalah itu hadir pada kehidupan kita. Dan Allah Al Ilm. As Samii'. Al Bashir. Tidak ada sesuatupun yang terlewat dari pandangan Allah, dari kehendak Allah. Dan Allah menciptakan segala sesuatu ada maksudnya. Tidak ada satupun yang sia sia. Termasuk menciptakan masalah pada kehidupan kita.

So, kalau pada suatu milestone kehidupan, kita belum juga bisa naik kelas, yakinlah. Dan berusahalah. Allah Maha Mengetahui apakah kita sudah layak lulus, atau tidak. Bisa jadi kita ngerasa masalah sudah lewat karena milestone itu dicabut Allah -- bukan karena lulus, namun karena tidak lulus untuk kemudian diujikan lagi pada suatu hari nanti. Dan berulang lah ujian pada point yang sama.

Sebenarnya kita 'hanya' disuruh sabar kok... Tapi kok ya sulit ya... :-)

Thursday, October 25, 2007

Renungan Khotbah Ied di Semarang

Ya, lebaran kali ini kami sholat ied di lapangan wologito semarang. Dan ternyata khotbah kali itu sangat menggugah hatiku. Dan menguntaikan doa yang mengalir begitu saja -- semoga bukan karena riya dengan nikmat yang telah Allah berikan. Semoga lebih karena khouf dan roja' pada sang Penguasa Alam. Dan saya tulis di blog untuk mengingatkan saya sendiri. Apabila suatu hari nanti ternyata Allah mengabulkan, agar saya tidak lupa dengan janji dan doa yang saya ucapkan sebelum semuanya diijinkan terjadi oleh-Nya.

Ya Allah, kalau Engkau berkenan memberi kelapangan materi pada kami, buatlah supaya kami tidak silau dengan kemudahan yang Engkau berikan. Bantulah kami untuk pandai bersyukur. Pandai menghargai nikmat yang Engkau berikan.

Ya Allah, bantulah kami agar kami tetap menggunakan materi sekedar mencukupi kebutuhan kami. Jangan biarkan kami melenakan diri kami dalam kelimpahan materi. Jangan biarkan kami terlena dengan dunia yang hanya seperti beristirahat di bawah pohon dari seluruh perjalanan yang sangat panjang. Bantulah kami meletakkan dunia hanya pada tangan kami, dan bukan pada hati kami.

Buatlah supaya kelebihan materi yang Engkau limpahkan kepada kami, kami gunakan untuk berbagi dengan mereka yang engkau takdirkan belum mendapatkan kelimpahan. Buatlah supaya kami cukup bersabar untuk berbagi dengan mereka.

Cukup bersabar untuk berbagi kelimpahan dunia. Cukup bersabar untuk berbagi ilmu. Cukup bersabar untuk membagi pemahaman. Cukup bersabar untuk membuka penghalang sinar menuju pintu surga-Mu.

Bantulah kami untuk tidak berputus ada dalam mendidik, membantu, mengajari mereka yang Engkau takdirkan kurang dari kami. Bantulah dan pertemukanlah kami dengan mereka yang Engkau inginkan masuk surga dan dapat mempermudah jalan kami masuk ke surga Firdaus-Mu.

Ya Allah, bantulah kami agar setiap langkah kami, setiap pilihan kami, setiap keputusan yang kami ambil, dalam rangka mendekat kepada-Mu. Buatlah supaya untuk urusan akherat, kami menyedikitkan pemakluman yang kami sering berikan untuk kami sendiri. Dan perbanyaklah pemakluman yang dapat kami berikan untuk urusan yang orang lain lakukan.

Rabbanaa Hablanaa Min Ladunka Rahmah
Wa hayyi' lana min Amrina Rasyadaa

Ya Rabb, berikanlah kepada kami rahmat dari sisimu
Dan sempurnakanlah petunjuk-Mu yang lurus dalam urusan kami

Amien

Tuesday, October 23, 2007

Jaminan Brand

Biasanya kalo ada brand terkenal, kita langsung mempercayai 'apapun' tentang brand itu. Minimal itu yang dulu terjadi pada saya. Bukan berarti saya termasuk yang brand minded lho. Maksudnya kalau saya beli yang branded, rata-rata pengecekan yang saya lakukan sangat lebih longgar daripada kalo non branded.

Trus di milis khan memang beberapa kali beredar adanya perbedaan harga di rak dengan saat dibayar di kasir. Yang muncul di milis seingatku ada Indomaret, Alfamart, dan Care4. Tapi dasar sudah minded, biasanya tuch yang terpikir, ah... itu khan kebetulan aja, harganya beklum di-update. Gitu. Jadinya tetep aja aku gak aware dengan harga di label dan harga yang kubayar.

Nha... libur lebaran ini keluarga besarku makan ke DeSa Bumbu. Tahu gak ? Kalo dari Jakarta, nongol di tol Puncak yang ke arah sukabumi, terus belok kiri dikit. Pas nyampe kita excited banget. Tempatnya enak. Asri. Udah gitu dateng disambut dengan mbak yang padha pake kebaya modern, sama suara gamelan. Jadi berasa adem. Iseng ngobrol sama karyawan tsb, katanya outbond musti bayar, di luar service resto. Per orang 20 ribu, sepuasnya. Hmm... lumayan khan...

Udah selesai makan, anak anak udah buru buru aja mo outbond. Kupikir, ah... sepuasnya ini. Jadi biarin aja outbond duluan. Toch ntar aku juga bisa lihat. Jadi aku nyantai aja.

Pas aku muncul di area outbond, Iva udah hampir selesai. Dia khan memang orangnya seneng yang petualangan gitu. Jadinya pengen lagi. Kubilang ke yang bantuin outbond, ternyata kata dia, 20 ribu itu per lintasan, dan sekali jalan. Jadi mo ngulang lintasan ya 20 ribu lagi. Mo pindah lintasan ya 20ribu lagi. Oalah...

Nha, sampai situ masih mendingan. Pas mo bayar, untung aja kakakku teliti. Bonnya diminta duluan. Tahu gak, gak tahu gimana, ikan yang kita beli 4 biji, muncul di bon jadi 5 ekor. Itu juga masih mending. Yang klewat parah, di bonnya ada tagihan udang asam manis. Padahal boro boro makan, lha wong disebut sebut aja enggak... Hhh... ngeselin gak seh...

Trus brand yang kedua, kita iseng iseng mampir ke ACE Hardware. Khan masih grand opening tuch, yang di depok. Kita beli rak besi kecil, e... ternyata dapet hadiah tempat minum karena termasuk 100 pembeli pertama. Terus pindah ke Index Furnishing. Ada discount sprei 70%. Wah, lumayan nich, kebetulan emang lagi butuh. Jadi aku beli beberapa. Plus sarung bantal dan gulingnya.

Eee... ada yang keliling bagi bagi balon. Kebetulan aku bawa Uthi sama Widad, jadi dapet 2 balon. Hmm... bagus juga nich pelayanannya.

Trus bayar. Wuah... dapat hadiah agenda sama bolpen unik, gedhe banget. Jadinya seneng...banget. Gimana enggak, beli yang dibutuhkan discount 70%, plus anak seneng cause dapet balon, masih plus agenda bagus dan bolpen unik.

Nha, setelah bayar, baru... suami mbisikin... eh... bener gak sih harganya segini. Tadi kayaknya enggak segini dech. Mo ngecek gak.

Hmm... cek aja lah, sekalian iseng ngeliat barangnya index Furn yang bagus bagus.

DAN... ternyata... di labelnya harga 84.400, tapi di bon yang kubayar 107.000. Itu per sprai yang kubeli. Juga sarung bantal dan gulingnya. Pas kita mo manggil SPG nya, gak tahu sengaja atau enggak, kok kayaknya mereka jadi padha menghindar gitu lho. Sampai akhirnya kita deketin salah satu. Terus kata mereka, Ooo... sebentar ya. Dan sebentarnya itu loama... sekali. Jujur aja, aku sampai gak enak juga nungguin lama gitu.
Setelah loama... katanya discountnya salah, masih discount yang kemarin -- 60%, tapi udah dibenerin. Terus nunggu loama lagi. Trus... akhirnya... disuruh lagi ke kasir. Ternyata kelebihan pembayarannya 91ribu. Tapi gak bisa diambil cash. Cuman kitanya udah capek. Ya udah dech, ambil sprai lagi aja, sama sarung bantal guling.

Trus ke kasir lagi buat ngitung kekurangan yang kudu kita bayar. Loh... lha kok harga yang dikasih balik lagi ke harga yang discountnya salah yang katanya tadi udah dibenerin. Jadi suamiku complain lagi. Baru dech... semua ok. Tapi aduh... udah ribet dan ngabisin waktu banget dech.

Jadinya sama percis dengan DeSa Bumbu. Kita udah seneng dan excited sama pelayanan yang diberikan. Jatah pas bayar, e... dimasuk masukin dan dinaik naikin. Gak jujur babar blas dech. Padahal ACE itu masih grand opening lho.

Kalopun pembelinya gak tahu, yang di Atas pasti tahu khan. Kalo pun bisnisnya tetap lancar bahkan makin lancar dengan cara seperti itu, harusnya bukannya seneng dan bangga... justru makin khawatir... karena berarti balasannya di akherat.

Asal inget saja, ayat Quran tentang timbangan jual beli adalah ayat terpanjang. Menunjukkan seberapa pentingnya.

Thursday, October 4, 2007

Anugerah, menjelang akhir pekan terakhir Ramadhan 2007

Menjelang akhir pekan terakhir untuk Ramadhan 2007. Apa yang bisa diambil untuk pelajaran Anugerah di Ramadhan berikutnya ?

Ternyata, stock 10 pcs per item gak cukup. Pekan kedua kami masih beli lagi, dengan kondisi barang di distributor minim. Yang aneh, pekan ketiganya, saat tersisa tinggal sekali akhir pekan, stock di distributor ternyata muncul banyak. Dan bagus bagus. Yach.. kita coba saja. Jadi akhir pekan ini stock tetap dilengkapi 4 sampai 6 pcs per item. Semoga tetap jalan dengan bagus.

Seperti postingan sebelumnya, maximal omset per hari sekitar 5 - 6 juta. So, kalau mo meningkatkan omset bulanan, mau nggak mau harus 'memberdayakan' hari selain sabtu ahad. Karena sabtu ahad sudah menthok. Nah, kata suami, diskonnya aja yang ditambah untuk selain sabtu ahad. Tapi aku kok keberatan ya. Karena diskon segitu khan udah mepet. Udah pas banget sebagai keuntungan gitu lho. Pikir pikir... akhirnya muncul ide, mungkin selama bulan Ramadhan tahun depan, akan muncul kebijakan diskon baru. Jadi sabtu ahad diskon 5%. Sedangkan selain sabtu ahad diskon tetap 10%. Jadi keuntungannya ada dua, pertama penyebaran lead ke hari selain sabtu ahad -- biar gak numpuk, dan kedua, berarti ada peningkatan keuntungan untuk pembelian yang sabtu ahad.

Terus... tgl 10 nanti kita sudah mudik. Padahal toko tetap buka sampai hari terakhir Ramadhan. So... kita mau ngajarin team untuk memasukkan hasil penjualan setiap jam 2 siang ke bank, sehingga lebih aman dan dapat terpantau oleh kita.

Trus apa lagi ya...

Monday, October 1, 2007

Harus cari terobosan lagi nich...

Sabtu ahad bulan Ramadhan, biasanya Anugerah membukukan omset per hari sekitar 5 juta. Untuk Ramadhan kali ini, mengingat pelanggan loyal sudah cukup banyak, kami mengharapkan bisa melebihi tahun sebelumnya.

Hari Sabtu kemarin, kami menyempatkan melihat toko. Alhamdulillah, rame banget. Sempat terpikir, hmm... kayaknya tercapai nich, omset lebih dari 5 juta sehari.

Malemnya, kita lihat catatan toko... oalah... kenapa tetep di angka 5 juta ya... Sempet heran juga. Padahal asli, rame banget. Ahad malemnya, berulang lagi, menthok di angka 5 juta. Hmm... jadi discuss sama suami.

Hasil discuss, sangat memungkinkan kalau memang angka segitulah maksimal omset yang dapat dicapai Anugerah dalam sehari. Dengan semua keterbatasan yang ada.

Kalau coba dihitung kasar, Anugerah buka plus minus 11 jam. Anggaplah yang 1 jam untuk berbenah buka dan tutup toko. Jadi waktu efektif Anugerah untuk berjualan ada 10 jam. Kali 3 karyawan, jadi plus minus bisa diasumsikan ada 30 jam. Diperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk sholat, untuk berbuka, untuk antri wudhu, beli makanan berbuka, dll masing masing sekitar 1,5 jam, jadi total waktu efektif ada 25,5 jam. Buletinlah jadi 25 jam. Dari 25 jam itu, menghasilkan omset 5 juta. Jadi tiap jam tiap karyawan menghasilkan omset 200 ribu. Atau 1,7 nota per jam per karyawan. Atau 2 pcs baju per jam per karyawan.

Nah... kalau ngeliat hitungan kasar di atas, make sense khan kalau omset maksimal 5 juta per hari. Karena memang segitulah yang bisa terpegang oleh 3 karyawan saya dengan space yang cuman 5 m2.

Jadi gimana donk supaya omset naik ? Untuk menambah karyawan, sepertinya tidak mungkin kalau space tidak ikut bertambah. Yach... 5 m2, kalau dijaga 4 orang, bisa melimpah keluar ntar, penjaganya. Dengan 3 orang saja mereka sudah melimpah keluar kok.

Untuk menambah space... hm... masih berupa doa... :-)

Yang terpikir bisa dilakukan saat ini, adalah memaksimalkan omset di luar sabtu ahad. Yach, kalau memang sabtu ahad sudah menthok, ya yang perlu diupayakan me-menthok-kan juga omset di luar sabtu ahad. Jadi setiap hari omset maksimal tercapai. Gimana ya ??

Catatan Anugerah pada Pertengahan Ramadhan 1428 H

Hmm... ada beberapa hal yang menjadi catatan pada Ramadhan di toko kali ini, yang kuharapkan dapat menjadi pelajaran untuk Ramadhan di Anugerah tahun berikutnya. Dan karena aku sangat mudah lupa, maka untuk mudahnya disimpan dan diupload ke blog. Kali aja juga bermanfaat untuk yang lainnya.

Yang pertama, jauh jauh hari aku sudah mempersiapkan stock 10 pcs per item per nomor per merk. Nah, kita lihat saja bagaimana jumlah stock tersebut untuk Ramadhan kali ini. Yang jelas, pembelian tetap dilakukan hingga pekan ke-2 Ramadhan, untuk memenuhi stock 8 pcs per item. Semoga ketersediaan stock bisa 'pas' ya...

Kedua, Anugerah Ramadhan kali ini mulai menggunakan pegawai temporer. Skema gaji yang ditawarkan sama persis dengan yang pegawai tetap. Bedanya, pegawai tetap mendapatkan prosen dari laba. Sedangkan pegawai temporer tidak. Padahal khan kalo Ramadhan gini prosennya lumayan.

Yang ketiga, yach... berita cukup menyedihkan. Kios kami mengalami hal yang sama dengan kios Ruzyka di Plaza Cibubur, dan yang hampir dialami oleh Shaakira di Tebet. Penjualan sebelum jumatan, hampir satu setengah juta, diambil oleh tangan yang tidak berhak. Cukup menyesakkan memang. Bayangkan -- untuk dapat laba segitu khan nggak gampang... Tapi ya sudahlah, kita ambil hikmahnya. Pelajaran yang dapat diambil, pertama, jangan pernah di dalam kios dibiarkan kosong, apapun permintaan dari calon pembeli. Kalaupun permintaan ngotot sampai nggak bisa ditolak, bisa minta tolong sama temennya yang lain untuk melakukan.
Kedua, dompet jangan sampai tergeletak. Apapun yang terjadi, dompet, atau tas tempat dompet, harus nempel di badan. Jangan tertipu dengan permintaan yang aneh-aneh, yang mengharuskan meletakkan atau meninggalkan dompet.
Ketiga, hasil penjualan yang sudah lebih dari 50.000, tentu tidak akan dibutuhkan sebagai kembalian. Nah, sebaiknya dompet yang untuk menyimpan hasil penjualan dibedakan dengan dompet untuk menyimpan kembalian. Tentu saja dompet yang menyimpan hasil penjualan harus lebih save.
Keempat, karyawan yang bertugas di luar, harus cukup jeli melihat kalau kalau ada barang yang keluar tanpa plastik Anugerah, means belum bayar. -- tapi yang ini masih bingung... gimana caranya tahu ya ??