Tuesday, December 27, 2011

My Hope for Our Parents...

Melihat dan menyikapi kondisi sekitar... Dan mengolah informasi yang masuk dari para ustadz dan ustadzah...

Ada begitu banyak usia produktif yang merasa dilema. Di satu pihak, sedang masa produktif, sedang saatnya untuk memaksimalkan semua potensi dan sumber daya. Di kantor sedang sibuk2 nya, anak2 masih kecil2, keuangan yang belum begitu mapan, rumah yang masih nyicil, urusan nyari sekolah, dan semua tetek bengek yang cukup menguras tenaga, emosi, dan ekonomi.

Sementara di sisi lain, ortu sangat membutuhkan perhatian. Apalagi ortu sudah pensiun, sudah gak ada aktifitas rutin, namun secara fisik masih segar bugar. Ortu masih bisa mengerjakan banyak hal, namun 'dipaksa' gak ada yang dikerjakan. Biasa memikirkan dan ngurusin banyak hal, namun 'dipaksa' untuk tidak ada yang perlu dipikirkan dan anteng2 aja di rumah. Walhasil, justru usaha untuk 'tidak ngapa2-in' dan 'tidak memikirkan' ini yang bikin tambah ruwet. Padahal tidak dipungkiri, in deep, semua orang pasti mengakui jasa kedua orang tua dan pengen berbakti pada kedua orang tua.

So, berangkat dari 'dilema' itu, dan diskusi sama suami, kita berharap suatu saat nanti... sebelum kita benar2 tua, pengen bikin pesantren untuk para orang tua. Di pesantren orang tua ini, para orang tua akan diajak untuk tetap berkarya sesuai keinginan mereka, sesuai kemampuan  mereka, sesuai hobby mereka. Dengan demikian kita berharap para orang tua merasa dibutuhkan, merasa masih punya kemampuan, merasa masih bisa mandiri, masih bisa mendapatkan penghasilan, dan tidak perlu merasa menjadi 'parasit' bagi anak2 nya (meskipun gak ada anaknya yg ngerasa gitu). Dan yang paling penting, orang tua punya kesibukan yang memang mereka senangi, dan bukan karena terpaksa mereka lakukan.

Dalam pikiranku, di pesantren itu nantinya juga akan ada anak2 yatim piatu atau dhuafa, yang menghidupkan pesantren. Di sana mereka bahu membahu dengan para orang tua, sehingga anak2 yang mungkin tadinya kurang perhatian, akan mendapatkan perhatian yang cukup dari para orang tua yang energi untuk memperhatikannya sedang berlebih, sementara anak2-nya sebagian besar sudah mapan. Sehingga klop, saling melengkapi.

Para orang tua yang senang berkebun akan menanam sesuai keinginan mereka. Atau bisa juga menjadi 'mandor' tanam untuk anak2 santri. Dan santri yang rutin merawat tanaman2 itu. Sehingga para orang tua tetap merasa mempunyai andil apabila tanamannya menghasilkan...

Para orang tua yang hobby merajut akan memulai rajutannya, atau mengajari santriwati merajut, dan santri yang akan menyelesaikan rajutannya. Dan hasil rajutan bisa dijual di event2 tertentu... Bayangkan, betapa senengnya para orang tua kalau melihat ternyata di usia yang sudah lumayan, masih bisa melihat hasil karyanya terpampang dan dijual dengan harga lumayan...

Sementara malam hari dipenuhi dengan dengung hafalan Quran dari para santri, dengan diawasi para orang tua. Para orang tua gak harus hafal al quran untuk mengawasi dan mengecek hafalan santri, tetapi bisa dengan membuka al quran. Dengan demikian, pahala dan amal ibadah para orang tua juga mengalir, bahkan menjadi amal jariyah yang terus mengalir apabila santri selalu mengamalkan hafalannya.

Dan kapan impian ini terwujud ? Akankah terwujud ? Wallohu alam bisshowab... kami hanya menjalani apa yang Allah kehendaki. Apabila Allah ngasih kami rizqi, tenaga, waktu, dll sehingga mengarah kesana, insya Allah akan terwujud... Dan mereka yang berusia produktif tidak perlu merasa dilema lagi, karena orang tuanya sudah merasa berada di tempat yang tepat...

Gambar diambil dari sini dan sini.

Monday, December 5, 2011

Tawakkal...


Jika semua yang kita inginkan harus kita miliki, darimana kita belajar keikhlasan ?

Jika semua yang kita mau harus terpenuhi, darimana kita belajar kesabaran ?

Jika doa kita langsung dikabulkan, darimana kita belajar untuk memaksimalkan kemampuan yang diberikan kepada kita ?

Jika kehidupan kita selalu bahagia, darimana kita dapat mengenal Allah SWT lebih dekat ?

Tetap yakin bahwa segala ketentuan-Nya adalah yang terbaik untuk kita.
Dialah Allah, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang terhadap hamba-Nya.

== disalin dari sms motivasi seorang sahabat... Tengkyu yaks...

Gambar diambil dari sini.