Showing posts with label Emas. Show all posts
Showing posts with label Emas. Show all posts

Monday, October 3, 2011

Berkebun Emas, Siapa Takut...

Jangan salah persepsi. Judul postingan di atas, bukan dibaca dengan nada kalimat retoris yang gak butuh jawaban. Tapi coba baca dengan nada seorang guru yang lagi nanya di depan kelas. Atau kalau kalimat EYD nya bakal berbunyi gini : Siapa yang takut berkebun emas ? Nah, kalo itu ditanyakan di depanku, sepertinya aku bakal termasuk yang ngangkat tangan duluan.

Kenapa ?

Hmm... bentar... kita samakan persepsi dulu. Udah tahu yang namanya berkebun emas khan ? Means beli emas, trus di gadaikan. Trus uangnya, bisa buat beli emas lagi. Bisa juga buat usaha. Bisa beli properti. Dst nya.

Nah, kalo persepsi tentang apa itu berkebun emas udah sama, baru kita bisa mulai ngomong kenapanya. Alasan pertama, karena biaya gadai itu super gede. Bayangkan, 1,25% per 10 hari (based on informasi yang didapat dari googling dan nelpon ke B** Syariah). Kalo biaya administrasi bisa diabaikan lah, gak gitu gede dan cuman dibayar sekali di depan. Tapi biaya nitip atau biaya gadai ini, ampuuun... Kalo misalnya kita gadai 25 gr, trus dapat (pinjaman) hasil gadai nya Rp 11.500.000,-. Maka per 4 bulan (120 hari) biaya gadai yang kudu kita bayar sebesar Rp 1.720.500,- (1.25% x 12 x 11.500.000). Ini biaya pertama yang kudu ditutup.

Biaya kedua, adalah selisih yang muncul dari harga jual dan beli. Based on ANTAM, untuk yang keping 25 gr, harga beli nya ANTAM turun sekitar 8% dari harga belinya. Jadi di ANTAM, versi hari ini, kalo kita beli yang 25 gr, harganya Rp 12.837.000 (means per gr Rp 513.480), sedangkan kalo kita jual kesana, harga per gr nya jadi Rp 475.000 (means 25 gr = Rp 11.875.000). Itungan kasarnya berkurang sekitar 8% tadi itu. Ini bisa diperkecil dengan 'diakali' sih, misalnya dijual ke temen pake harga tengah. Atau pas beli nyari dari toko2 emas yang lebih murah dari ANTAM. Cuman saat ini, sepertinya sudah gak ada yang jual emas batangan lebih murah dari ANTAM. Jadi anggaplah biaya penurunan karena dijual lagi ini sebesar 5% aja. Kalau dengan harga yang hari ini, maka 5% dari Rp 12.837.000 menjadi Rp 641.850.

Untuk impas dalam 4 bulan, harga emas harus naik sebesar Rp 1.720.500,-(biaya gadai) + Rp 641.850 (selisih harga jual beli) = Rp 2.362.350,- untuk keping yang 25 gr. Atau kenaikan sebesar 19%. Itu baru impas. Kalo mau dapat keuntungan, ya berarti kenaikan emas dalam 4 bulan harus lebih dari 19%. Dan kenaikan ini, kalo mau ditunggu sampai harga naik 20% misalnya, bisa saja. Namun jangan lupa, setiap jumlah hari yang mundur, berarti perhitungan biaya gadai yang baru. Atau dengan kata lain, biaya gadai juga bertambah.

So.... dengan alasan2 itu, maka menurut saya, berkebun emas itu bisa menguntungkan kalo :
1. Beli pada saat harga benar2 turun, dan jual pada saat harga sedang naik. Sehingga dalam 4 bulan at least kenaikan emas bisa >19%.
2. Untuk mengetahui saat yang tepat, maka harus bener2 menjadi pengamat harga emas, time to time.

Dan buat aku, alasan yang kedua ini bener2 susah buat dijalankan. So many time dan effort yang musti dialokasikan kesana. Kudu bener2 melototin grafik harga emas. Kapan dia lembah dan kapan muncul gunung. Trus begitu keliatan lembah atau gunung, kudu ngitung2 lagi jual atau beli nggak. Trus berapa nya. Aduuhh... nggak bangetlah, kalo buat aku.

Dan satu lagi, kalo ada yang masih berminat untuk berkebun emas, coba dech googling. Di internet aku nemukan begitu banyak kisah gagal. Kebunnya pada terserang berbagai macam hama. But tetep, bukan berarti gak mungkin lho ya. Mungkin sih... tapi ya itu tadi, dengan syarat.

NB. Semua perhitungan dilakukan bukan oleh team ahli, tapi cuman sama pemula yang ingin sharing dan berharap barangkali bisa berguna untuk yang lain. Harga emas yang ditulis based on harga pagi ini, 3 Oktober 2011 di ANTAM.
 
== edited 10 Okt 2011 ==
Berhubung banyak yang nanya kesimpulannya apa, jd terpaksa di-edit dech.Rupanya dari postingannya blum jelas yaks ?
Jadi gini, buat aku, setelah nelusuri dengan metoda yang dikarang sendiri dan semoga benar, aku gak brani buat berkebun emas karena :
1. Biaya gadai itu super gede
2. Buat mantau harga emas dan pergerakannya bakal bener2 ngabisin effort dan sumber daya
3. Hasil googling di internet ternyata memang banyak juga yang kebun emasnya pada terserang hama.
4. Pernah sih, pas butuh uang, trus harga emas lagi turun. Jadi saat itu tertarik banget buat gadai emas (baca : http://anugerahfashion.blogspot.com/2009/02/gold-again.html). Dan hasilnya... yach, seperti postingan di atas... tekor abis :-(

Kirain ada yang berubah, karena aku nyoba gadai emas itu pas awal2 muncul berkebun emas, th 2009. Tapi pas ditelusurin, ternyata masih tetep, emang institusi nya beda, tapi biayanya kurang lebih, tetep gede.

Jadi begitu... semoga editan kali ini cukup memberikan summary dan gambaran...


Tuesday, February 10, 2009

Gold (again)

Mau bercerita lagi tentang emas. Meskipun yang saya tahu cuman secuil, dan gak ada dasar ilmu yang jelas, semoga tetep ada manfaatnya untuk yang baca.

Rujukan harga emas batangan Indonesia yang paling gampang -- minimal buat saya, adalah dari ANTAM. Di site itu terlihat jelas berapa harga logam mulia per bar-nya. Untuk bar yang sekian gr-an, harga per gr sekian, dan harga per bar sekian. Tertulis juga ketersediaan stock. Ready, atau harus nunggu produksi. Dan ada pula informasi berapa harga per gr bila kita mau menjual lagi ke ANTAM.

Kelebihan via ANTAM adalah, kita langsung berhubungan dengan produsen. Ya iyalah, produsen logam mulia di Indonesia ya ANTAM itu. Sertifikat yang ngeluarin juga ANTAM. Kelebihan kedua, bisa diantar, meskipun kena ongkos kirim. Kelebihan ketiga, mudah untuk dicek harga dan ketersediaan stock-nya, via web tadi. Kelebihan keempat, jelas juga kalo kita pengen jual lagi. Perusahaan segede ANTAM gitu loh.

Rujukan kedua, pegadaian syariah. Disini jual dan gadai logam mulia. Harga yang digunakan apabila kita mau beli adalah harga per bar di ANTAM, plus 3%, plus 50 ribu. Lebih mahal sedikit dari ANTAM. Kelebihannya, di pegadaian syariah pembeliannya bisa dicicil, dengan fee setara 1% per bulan cicilan. Misalnya gini, kita mau beli emas yang bar 1 kg, cicil 12 bulan. Maka yang kudu kita bayar ke pegadaian tiap bulannya selama 12 bulan adalah harga ANTAM untuk bar 1kg, plus 12% (12 bulan), plus 50ribu (fix), dibagi 12. Jadi harga emas yang digunakan adalah harga pada saat transaksi. Kalo setelah itu harga emas melejit, ya so pasti sangat menguntungkan. Cuman kalo pembeliannya cash, sama pegadaian syariah tetep kena 3%, jadi disamakan harganya dengan cicil 3 bulan. Jadi kalo cash, mendingan ke ANTAM. Kalo cicil, pegadaian syariah dapat dipertimbangkan.

Untuk kebutuhan dana dalam waktu singkat, gadai logam mulia di pegadaian syariah juga cukup menarik. Dana yang bisa kita ambil maximal 90% dari logam mulia yg digadaikan. Trus biaya yang kudu dibayar adalah 0,8% dari yang digadaikan, untuk gadai selama 4 bulan, plus administrasi 15 ribu. Bisa diperpanjang, dengan membayar biaya yang sama lagi, untuk 4 bulan berikutnya. Ini menarik. Mendekati lebaran khan biasanya para pemain retail busana muslim lagi butuh dana gede. Kalo kita jual emas sebelum lebaran, trus setelah lebaran beli lagi, kemungkinan besar selisih harganya sudah lumayan. Tapi kalo emasnya digadai 4 bulan sebelum lebaran, trus setelah lebaran ditebus, maka harga yang kudu dibayar cuman 0,8%. Hmm... slurp... slurp... tapi musti tetep tenang dulu... sabar... nunggu yang mau digadai ada dulu di kantong, hehehe... (ternyata... )

== Edited okt 2010 : eiit.. maaf.. ternyata gadai emas untuk memenuhi kebutuhan dana kurang memenuhi syarat. Cause biayanya setelah ditotal ternyata gede. Ujung2 nya nambah cost. Kalo memang butuh dana, mendingan dijual aja. Meskipun harga sesuai harga pasaran, tapi kita gak kena cost gadai lagi, yang ternyata lumayan besar. Apalagi cost gadai itu dikali sesuai lama kita nggadainya.
Ini sesuai pengalaman, cause pas kita pernah punya emas, trus tertarik sama issue berkebun emas yang lagi marak. Nah, kebetulan kita lagi butuh dana. Jadi sekalian buat test case berkebun emas, juga sekalian dapet dana segar. Ternyata oh ternyata... gadai emas itu makin lama cost nya makin bengkak. Padahal kita nyimpennya gak lama, gak sampai 6 bulan kalo gak salah. Jadinya gak sepadan dech, antara dana yang kita dapat, dengan cost yang kudu dibayar. Jauh lebih menguntungkan kalo langsung dijual aja. Gitu...
== end of edited

Rujukan ketiga, gerai dinar, gak jual emas batangan, tapi jual dinar, emas 22 karat, 4,25 gram. Kelebihan pertama, pas nanya ke ANTAM untuk spec yang sama, ternyata harga jual di gerai dinar lebih murah daripada di ANTAM. Katanya sich karena memang ada kerja sama dengan ANTAM. Kelebihan kedua, gerai dinar sudah menyediakan m-dinar, untuk jual beli antar pengguna dinar. Biasanya khan untuk harga beli, gerai dinar mengambil 4% dari harga jual. Dengan m-dinar, harga jadi di tengah2 nya. Jadi penjual untung 2%, pembeli juga dapat selisih 2%. Dan m-dinar ini difasilitasi langsung oleh gerai dinar. Kelebihan ketiga, dinar yang kita beli bisa di-qirad-kan ke gerai dinar. Jadi semacam dititipkan untuk dijual belikan. Nanti ada bagi hasilnya. Jadi lumayan khan. Sekalian nitip simpen, trus malah ada bagi hasilnya lagi.
Terakhir, kalo memang sudah punya logam mulia dalam bentuk apapun itu, jangan lupa dikeluarkan zakatnya kalau sudah mencapai nishab (83 gr, setahun) ya...

== yang aktif mencari info tentang emas batangan, smoga suatu saat dapat rizqi untuk mewujudkan. Amien...

Thursday, December 11, 2008

Dinar

Sebagai pengamat setia harga dinar di http://geraidinar.com/, ada yang cukup aneh akhir-akhir ini. Oops, bukan pengamat denk, tapi cuman setia ngintip harga dinar pagi dan sore di situs tsb. Dan setelah ngintip, Ooo... segitu ya, harganya sekarang. Trus gimana ? sementara ya sudah, sampai situ dulu, hehehe... Minimal berinteraksi lebih dekat dengan fluktuasi harganya dulu lah.

Dulu, harga dinar kalau bergerak dikit2. Jadi kalo naik, ya naik dikit2. Turun juga idem, dikit2, sampai batas untuk naik lagi. Nha, akhir2 ini, sebulan terakhir barangkali, sempet harga dinar ngelonjak naik. Even sebelumnya turun dulu.


Kayak semalam. Kemaren harga dinar udah anjlok ke 1.200.000-an. Itu dengan masa penurunan beberapa hari. Jadi turunnya dikit dikit. Hmm... sempat terpikir... wah, dinar turun lagi nich... Beruntunglah yang lagi punya uang, bisa beli dengan harga murah. Trus hari ini mbuka situs yang sama, lho... udah jadi 1.231.958. Dalam semalam ! Bayangin aja yang semalem beli, kalo di-kurs dengan harga sekarang, lumayan banget khan... Dan ini juga terjadi beberapa pekan yang lalu. Naik tajam dalam semalam.

Tapi... kita sudah belajar juga, untuk tidak terlalu berharap dari selisih harga dinar. Jadi kalaupun beli dinar, niatnya untuk menyelamatkan nilai uang. Bukan untuk mendapatkan selisih harga per dinar. Jadi ya... even harga naik turun, emosi relatif lebih stabil. Harga naik turun ya cuman dilihat aja. Kali' aja pas turun pas punya uang, lumayan, bisa beli... Tapi gak perlu sampai gop-gop-en (apa ya, istilah bahasa indonesianya ? grusa grusu ? tergesa gesa ?), pas turun sibuk beli. Pas naik, ribet lagi, sibuk mo ngejual.

Karena kalo selisih harga, Alhamdulillah, udah kita dapat dari usaha real. Yach... ITC Depok masih sangat lumayan lah, buat ngumpulin selisih harga jual dengan harga beli. Dan menyusul, insya Allah bulan Desember ini, ITC Kuningan.

Thursday, January 17, 2008

Mas mas

Mas yang udah aku punyai, cuman satu sih, dan berat banget. Cuman warnanya gak mengkilat. Kecuali kalo keringetan :-) Kalo mas yang mo diomongin ini, mas yang kuning mengkilat, meskipun gak basah. Segala kondisi tetap mengkilat dech...

Critanya kebetulan ngobrol sama kakak yang pemerhati perkembangan ekonomi global, termasuk perkembangan harga emas. Dengan sedemikian meyakinkannya, kakak menceritakan tentang ekonomi makro yang sedang gonjang ganjing, termasuk dan salah satunya dikarenakan dolar yang mulai merosot. Cause dolar hanya disandarkan pada kepercayaan rakyat pada pemerintahannya. Sementara kepercayaan rakyat Amerika itu mulai goyah.

Nha, efeknya, harga-harga bakalan naik. Yang pertama naik jelas harga kebutuhan sehari hari. (sekarang udah mulai kita rasakan khan. Mulai dari minyak, bensin, trus kedelai, bahan makanan, dll) Trus mobil. Nha, saat itu, properti bakalan adem, atau stagnan. Cause daya beli masyarakat turun. Banyak lelang karena banyaknya kredit macet di bank. Setelah 1 atau 2 tahun, baru daya beli normal lagi. Saat itulah harga properti bakalan membumbung, bisa 2 - 3 kali lipatnya.

Efeknya ke emas, harga emas cenderung stabil, gak terpengaruh inflasi dll. For exam, jaman Rasululloh kambing harganya 1 dinar, sampai sekarang tetap 1 dinar. Jadi kalo punya uang, disimpan ke emas juga cukup menguntungkan. Disamping njualnya lagi juga gampang.

Nha, karena itulah, aku jadi mulai merhatiin harga emas di http://www.logammulia.com/. Dan inilah hasilnya :

Titip pertama itu harga emas tanggal 2 NOvember 2007. Sedangkan titik terakhir tanggal 17 Januari 2008. Emang sich kadang turun, tapi naiknya jauh lebih tinggi dari turunnya. Walah...

Sayang, kakakku gak bilang, trus kemungkinannya setelah naik gini, kalo kita beli emas, kira-kira harganya tetep di atas, bakalan naik terus, atau malah balik lagi ke sebelum adanya gonjang ganjing ekonomi. Aku juga lupa nanya lagi... :-(

Hmm... coba pas November itu aku beli emas seberat masku yang gak mengkilat ini... Ngayal kali' ye...