Saturday, April 27, 2013

Tulisan We....

Tak tulis ulang karangan bontotku We, kelas 1 SD, yang 'tak temukan' di notes BB ku ya... Tanpa editing, hanya menambahkan tanda baca yang sering hilang.

=============================================================


Aku seneng kalau di sekolah karena banyak temen. Kalau di rumah yang nemenin cuman 6 orang. Tapi yang nemenin aku habis pulang sekolah 4 orang. Harusnya 2 orang, karena kak Mut pulangnya jam setengah 3. Umi pulangnya malam banget. Abi juga sama. Kadang-kadang abi pulang lebih lama. Kak Al masih ada di pesantren.

Oh iya, aku lupa, setiap orang kan selalu ditemani Allah SWT, malaikat, dan setan. Hiii... setan.... Aku takut kepada Allah. Allah lah tuhan kita. Tidak ada tuhan selain Allah.


Thursday, April 18, 2013

No comfort in growth area, no growh in comfort area

Itu cuplikan yang tak dapat dari majalah sekolah HK pas terakhir nengok pekan kemarin. Quotes yang bagus ya... No comfort in growth area, no growth in comfort area. Gak ada kenyamanan pada saat sedang berkembang, dan gak ada perkembangan pada saat kita nyaman.

Terlalu ekstrim dikit sih. Mustinya bukan 'no' ya, tapi 'less'. Cuman kalau diganti less, kalimatnya jadi kurang bombastis. Kurang mengena. Makanya aku masih pake cuplikan aslinya : no.

Kalau kita sedang berkembang, maka sudah sunnatullah kenyamanan itu berkurang. Dan kebalikannya, kalau kita bertahan berhenti pada area yang membuat kita sudah merasa nyaman, maka sebenarnya pada saat itu perkembangan kita berhenti.

For example, diskusi yang tak lakukan dengan Iv. Meskipun dia juga comfort di HK, dia betah di HK, tapi gak dipungkiri lah, kalau dibandingkan lebih nyaman mana di HK atau di rumah, pasti dia jawab nyaman di rumah. Yaiyalah... gimana enggak... internet bisa diakses kapan saja. Mau beli buku tinggal bilang. Makan bebas memilih. Mbak stand by. Dan bisa ketemu umi setiap saat.:-)

Di HK...  mekipun ada laundry, tapi urusan ngeberesin lemari tetep Iv sendiri. Jumlah baju yang di laundry juga dibatasi. Ngeberesin tempat tidur juga kudu sendiri. Belum piket harian. Makan memang tersedia, tapi menunya tahu sendiri khan... Kantin juga ada, tapi jelas terbatas. Sate gak mungkin lah ditemukan di kantinnya. Trus persediaan makanan kecil + minuman juga dibatasi maksimal 1 box untuk sebulan. Keluar kudu ijin dan maksimal sebulan sekali doank. Pulang ? Wuaaa... jangan tanya... hampir gak mungkin buat minta ijin. Cukup 2x setahun saja...

Dari sisi waktu dan tenaga juga. Di rumah dia punya begitu banyak waktu luang. Sampai sisa2. Fyi, Iv ini, di rumah aku gak pernah liat dia belajar, tapi nilainya selalu bagus. So, gimana waktunya gak nyisa2...lha wong dia gak pernah belajar... kursus juga tak batasi. Cuman renang sama piano klasik. Waktu sisanya dipakai buat baca buku cerita dan tidur2 an :-)

Nah... beda lagi di HK... berapa kali Iv ini ribut masalah kegiatan yang waktunya tumpang tindih. Sebagai gambaran, untuk sekolahnya aja, kurikulum di HK jauh lebih banyak dari di sekolah umum. Hampir 2x lipat karena ada muatan agamanya. So, waktu yang dibutuhkan untuk sekolah sekitar 2x lipatnya khan. Belum dia kita minta untuk ikutan kelas khusus tahfidz, karate, dan kelas khusus olimpiade. Juga kita sampaikan kalau kita berharap dia aktif ikutan ngurus organisasi yang ada di HK. Jadi kebayang... waktu dia memang super padet disana. Dan... ternyata Iv dengan waktu yang super padet, dia juga masih sempet bikinin aku rajutan tempat HP yang imoet dan cute hasil dia belajar ngerajut sama temen2 di HK.(Tx a lot ya kak Iv... rajutan HP nya umi pake terus neh... )

So... udah kebayang belum betapa gak comfortnya HK kalau dibanding di rumah....

Tapi.... jelas Iv juga sangat sadar... kalau growth yang dia dapatkan di HK jauh lebih besar daripada kalau dia di rumah. Jadi dia rela comfortnya turun sebagai 'bayaran' atas naiknya growth. Bahkan turunnya comfort ini masih gak sebanding dengan kenaikan growth yang didapat.

Jadi growth nya apa yang didapat di HK dibanding di rumah ? Banyaaakkk... Kalo ilmu udah jelas lah ya... Selain ilmu, hafalan Iv juga naik drastis. Management waktu yang lebih canggih. Melankolis yang langsung jauh berkurang. Kemampuan ngerajut tanpa kursus dan spare waktu khusus. Dan jadi lebih sayang ke keluarga. Lha jarang ketemu... khan kangennya jadii muncul :-)


Kalo kata Al pas dulu pernah tak komentarin yang mirip, dia bilang : pengorbanan menuntut ilmu 'Mi...
Pengorbanan untuk rela mengurangi comfort dalam rangka meraih growth yang lebih besar.

Semoga sukses dunia akherat ya anak2 ku yang solihat.... Amien....