Tuesday, July 29, 2025

Dunia itu ketetapan

 Sering denger kalimat : dunia itu ditetapkan, sementara akherat itu diperjuangkan. Sering  denger kan ?

Aku juga. Tapi ternyata, paham dengan kalimat ini baru-baru ini. Itupun kalau sekarang sudah bisa dibilang paham. Mungkin memang perlu bertahap utk paham ya. Sesuai peningkatan iman kita. Sesuai kapasitas kekuatan kita.

Setelah berbagai ujian menerpa, dan setelah mendengarkan berbagai kajian, baru sedikit2 kami paham.

Dunia itu ditetapkan. Apa impactnya ? Dilakukan saja sesuai porsinya. Karena porsi inilah yang diberikan Allah ke kita. Pada saat itu. Pada saat yang lain bisa jadi berbeda. Tapi pada saat itu, porsi kita yang diberikan Allah itu. Jadi lakukan saja sesuai porsinya.

Aku pernah ngotot melebihi porsiku. Saat itu walaupun bukan mengejar uang (yang nota bene dunia sering dinisbatkan ke uang), tp mungkin aku mengejar aktualisasi diri. Mengejar pengakuan. Penerimaan. Dan mengejar penasaran : apakah aku bisa. Dan itu dunia.

Apa yang terjadi ?

Masalah menimpa. Bolak balik. Bertumpuk2. Dan karena merasa gak mengejar uang, juga gak mengejar jabatan, ego ku masih merasa : aku gak mengejar dunia kok... Kan manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain..

Baru akhir2 ini aku sadar, itu hanyalah excuse. Atau bisa jadi karena pemahamanku dan kualitasku masih segitu. Ternyata 'yang paling bermanfaat' ini juga perlu di framing dulu bahwa dunia itu ketetapan, sedangkan akherat itu diperjuangkan.

Jadi sekarang ini, sebelum memaksimalkan usaha dan nge gas habis, cek dulu, ini dunia atau akherat. Kalau dunia, ya kerjakan sesuai porsinya, karena Allah memang lebih senang porsiku disitu segitu. 

Tapi kalau akherat, nah, gas pol, usahakan maksimal. 



Thursday, July 24, 2025

Ketika anak cewek kita menikah

 Aku mantu 5 bulan yang lalu. Dan ternyata sampai hari ini masih kudu adaptasi dan banyak2 bersabar. 

Awalnya gesekan sangat banyak. Kaget. Sejak dari prosesnya. Pertimbangan dan masukan2 kami gak jadi pertimbangan lagi. Ijin jadi bukan ijin lagi, relatif hanya jadi pemberitahuan. Dan yach... masih agak gamang menjalaninya.

Anakku cewek. Sudah tahu donk kalau anak cewek nikah, prioritas pertama memang ke suaminya. 

Aku googling syariatnya bagaimana. Juga konsul ke beberapa guru yang kredibel untuk memberi nasehat. Dan ternyata ada panduannya. 

Memang kalau anak cewek nikah, dah dilepas saja. Diikhlaskan. Ortu tinggal lihat saja, kalau dia menjalani kehidupan berkeluarganya sesuai syariat, ya berarti kita sudah bagus mendidiknya. Udah sampai situ saja. 

Ada juga tuntunan, ternyata sebaiknya tidak serumah dengan orang tua.

Tapi ya jujur aja, melaksanakannya sulit. 

Masih berusaha untuk bisa merem, gak usah pakai gak tega, kecuali kalau ada permintaan yang disampaikan. 

Sebenernya kita dulu juga sering ke ortu2 yg anaknya sdh pada menikah kita nasehatin kek gt ya. Ternyata gampang buat dinasehatkan ke org lain, tp ngejalaninnya susahnya pol.

Jadi gmn ? Ya masih berusaha utk melepas. merem. mengikhlaskan. :-) 

Monday, July 22, 2024

GIIAS

Kemarin untuk pertama kalinya kami ke GIIAS. Dan fyi, kami gak biasa ke pameran apapun. Gak nyaman dengan begitu banyaknya orang dan parkir yang susah. Tapi karena ini GIIAS, plus mobil dah cukup berumur, plus kabarnya di GIIAS banyak diskon + tawaran macam2. Jadilah kami sepakat berangkat.

Perjalanan lancar. Parkir di IEC full, jadi kami hanya dapat parkir dekat Editown 2, ke lokasi GIIAS pakai shutte. Masih nyaman lah. Nah turun dari shuttle yang kaget. Roame pol. Kalau GIIAS serame itu, kek gimana PRJ ya..

Udah gitu, masuknya dr hall 11, yang isinya truk dan motor. Dan gak ada peta yg bs diminta kek di dufan gitu. Wajar sih, ini kan pameran ya. Gak worth kali ya cetak peta kek gt. Untung ada cukup banyak panitia yang informatif sehingga tidak begitu lama kami sampai juga di hall 5 sd 3A, lokasi brand2 mobil yang kami tuju.

Lumayan nyaman sih, dan memang enak, karena kita bisa melihat dan membandingkan langsung berbagai brand mobil. Mobil yang jadi tujuan utama kami ke GIIAS ternyata mengecewakan, fitur dan interior nya tidak sesuai dengan harga yang dibandrol. Juga gak sesuai dengan ekspektasi kami. Padahal lokasi booth nya lmyn mencil loh, dan kami sejak pintu masuk khusus langsung menuju ke booth ini. Tapi yasudlah.

Mulai lah kami melihat2 brand lain dengan tipe mobil yang sejenis dan budget yang seperti yang kami inginkan. Karena memang brand mobil yang dipamerkan sangat banyak, plus masing2 brand juga menampilkan tipe mobil yang banyak, jadinya kami fokus hanya pada brand2 tertentu, plus tipe yang sesuai budget kami.

Dan dari lihat2 di GIIAS itu, yang tadinya pilihan utama A, dan opsi berikutnya B dan C. Eh, tahu2 belinya Z :-)

Kenapa ? Interior bagus, Fitur banyak, Diskon gede pol, ini pulang dari GIIAS sudah kita cek ke beberapa dealer, ternyata diskon yang kita dapat di GIIAS memang oke. Bisa trade in, bisa cicil syariah dengan bagi hasil yang khusus promo GIIAS juga. Plus tanda jadinya gak gede.

Dah gitu aja dulu. Mau rapat lagi :-)

Tuesday, December 12, 2023

Kolesterol

Sudah hampir 10 tahun, setiap GCU, kolesterolku selalu 240. Tapi gak ada keluhan berarti. Jadi aku juga cuek saja. Apalagi kata bu dokter kalau gak ada keluhan gak perlu minum obat.

Nah, kemarin lagi iseng. Mumpung bu dokter lagi di rumah, jadi pengen aja di cek. Tapi karena gak ada keluhan, dan iseng aja supaya kek diperhatiin gt sama anak2, jadinya aku cuman cek tensi sama kolesterol. 

Eeehh... tahu2 kolesterolnya 200. Turun dari 240 yang sudah bertahan selama 10 tahun, gak naik gak turun. 

Jadi pikir2, dan terus heran. Karena relatif makan tetap, gaya hidup juga tetap. Olah raga ya gitu2 aja, gak ada yang spesial yang sudah tak lakukan untuk menurukan kolesterol. Jadi kenapa bisa turun ?

Tahu2 bu dokternya bilang, umi sekarang sudah lebih ikhlas kali, gak gampang sakit hati an...

Hah ? Emang bisa ya ? Ngaruh ya ke kolesterol ?

Tapi kalau dipikir2, iya sih, alhamdulillah... 

Sekarang banyak pencerahan sepertinya. Kek yang pernah tak tulis di blog ini juga, aku sempat ngalamin jatuh bangun dengan ujian2 Nya.

Sekarang jadi jauh lebih -- dan masih berusaha terus -- untuk menerima ketetapan - Nya.

Kalau ada yang nyakitin aku, berusaha langsung ingat, bahwa sebenarnya Allah lah yang sedang mengujiku. Dan orang itu hanya sarana. Kalaupun dia tidak melakukan, maka Allah akan menghadirkan orang lain yang akan menjalankan peran untuk ujianku. Jadi aku gak perlu marah2 ke ybs gak perlu juga sakit hati. Karena Allah yang menghadirkan ujian itu untuk perbaikanku.

Fokus pada konteks nya, pada ujian yang diberikan-Nya, pada proses pembersihan jiwa yang perlu terus aku lakukan. Dan jangan tergeser dengan objek yang menjadi sarana Allah untuk proses ini.

Begitu pula sebaliknya, kalau mendapat kenikmatan, selalu berusaha mengingat bahwa Allah lah yang memberikan kenikmatan itu, sehingga sedih tidak terlalu sedih, dan gembira juga tidak berlebihan. Dan gak sombong juga, gak riya, karena semua kemampuan juga hanya karena diberikan oleh Allah.

Jadi, kalau mau menurunkan kolesterol, bisa tuh dicoba. Selamat berjuang :-)

Friday, October 20, 2023

Perimenopause

 Dulu kala, pernah berharap banget menopause datang lambat2 saja. Sampai suatu saat, ibuku kena kanker -- alhamdulillah sekarang sudah sembuh -- dan saat itu barulah dirunut silsilah ke atas. Ternyata memang cukup banyak riwayat kanker di keluarga besar kami, terutama yang wanita. Dengan kata lain, aku beresiko tinggi untuk terkena kanker.

Apa hubungannya dengan menopause ? Karena saat itu juga aku baru tahu, kalau menopause sehat di usia 45 - 55 th. Kalau setelah usia tadi masih belum menopause, maka resiko kanker akan lebih tinggi.

Maka jadilah aku sekarang menunggu masa2 menopause, menjelang menopause, atau istilahnya perimenopause. Tapi kalau aku dengan anak2, kami buat istilah : menipeese (baca : menipis).

Apa gejala menopause ? Katanya sih beda2 ya, tergantung kondisi setiap orang. Ya iyalah, kalau kondisi saat mens aja beda2, gimana kondisi menjelang menopause.

Di aku, yang jelas sering sakit kepala, terutama kalau menjelang mens. Ini gak kebayang sebelumnya. Karena aku dulu hampir gak pernah sakit kepala. Kadang sakit banget sampai harus disandarkan terus kepalanya, kadang berlangsung cukup lama, tapi kadang sakit kepalanya gak gitu berat dan cuman sebentar. Dan sakit kepala ini tiba2 saja datangnya, perginya juga tiba2 saja. Gak ada tuh oh karena kemarin kehujanan, jadi sekarang sakit kepala. Atau oh karena bangun tidur, jadi sakit kepalanya ilang. Gak tuh. Semua sepertinya tiba2. Tahu2 sakit kepala, dan nanti tahu2 juga hilang. Tanpa obat, tanpa terapi.

Gejala lain, jadi cepat capek, pegal2. Dulu aku sering mengerjakan banyak hal. Bayangkan aja, di masa anak2 yang 3 orang itu kecil2 plus 1 bayi belum setahun, aku bekerja, sambil buka usaha. Gak tanggung2, 3 offline + 1 online. Plus produksi sendiri dari nol, dengan ngajarin jahit mbak yang biasa momong anak2. Benar2 dari nol. Kebayang kan gimana pontang pantingnya aku dulu. Saat itu gak berasa pontang panting sih, cuman berasa memanfaatkan waktu dengan optimal.

Nah, sekarang tuh, semangat sih masih ada ya. Tapi begitu sehari aku (terlalu) semangat seperti dulu, maka besoknya aku ambruk, kecapekan. Lemas. Makanya sekarang kudu bener2 tahu diri, menjaga diri sendiri, sadar diri kalau umur sudah mau setengah abad. Semangat boleh, tapi kudu tetap ingat umur. 

Makanya sekarang kan lagi merintis lagi nih jadi produsen baju renang ya, mana semuanya masih ditangani sendiri karena aku masih berharap bisa paham dulu semua prosesnya, sehingga pada saatnya punya karyawan nanti bisa tak ajari. Jadinya banyak2 slow down dulu deh, menahan diri, walaupun banyak tawaran untuk meningkatkan bisnisnya, tapi sementara aku rem dulu. Gpp, bisnis yang terlalu cepat berlari, terlalu tinggi spec mesin, sementara body nya belum siap, kemungkinan untuk rontok juga lebih besar.