Tuesday, November 20, 2012

Satuan waktu dan kesempatan...

Ilmu terbaru yang barusan aku dapet... dan pengen sharing in my blog...

Hidup itu hanyalah kumpulan satuan waktu... potongan-potongan waktu, yang terintegrasi dalam satu kehidupan. Dalam setiap potongan waktu, Allah memberikan nikmat dan ujian-Nya, dengan situasi dan kondisi yang beraneka rupa.

Trus, apa yang perlu kita lakukan untuk setiap satuan waktu itu ?

Apapun yang datang pada kita, jadikan ia sebagai 'kesempatan'.

So, dalam setiap potongan waktu, kita tanya pada diri kita, apa yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat ini. Ingat, saat INI. Jadi kita memang fokus untuk melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan, sekarang, di setiap satuan waktu yang kita punya.

Dan anggap semua yang datang pada satuan waktu itu sebagai kesempatan. Apapun itu. Even apabila yang kita hadapi adalah berupa musibah, ujian... tetaplah anggap sebagai kesempatan.

Karena sesungguhnya, apapun yang datang, memang merupakan kesempatan yang diberikan Allah bagi kita untuk melakukan pembersihan, pengokohan, dan pengembangan diri kita.Dengan menganggapnya sebagai kesempatan, maka kita akan fokus pada diri kita sebagi subyek, dan bukan obyek.

For example...

Kalau dalam salah satu satuan waktu, tahu-tahu ada yang menjadikan kita sebagai obyek kemarahannya. So... what we can do ? Pertama, apa yang terbaik yang bisa kita lakukan...Hmm... banyak hal yang bisa dipilih, tapi ingatlah, selalu pilih yang terbaik yang dapat kita lakukan. Trus next... gak usah mikir kenapa ya dia kok njadiin kita sebagai obyek. Tapi cobalah berpikir, apa yang telah kita lakukan ya, sehingga Allah menjadikan kita sebagai obyek kemarahannya...

Urusan bahwa dia marah, biarkan itu menjadi urusan dia dengan Allah. Urusan kita adalah bagaimana menjadikan dan menganggap bahwa kita menjadi obyek kemarahan itu sebagai kesempatan yang diberikan Allah untuk perbaikan diri kita.

Karena gini, bisa jadi saat itu ada begitu banyak orang, dan ternyata yang 'terpilih' untuk menjadi obyek kemarahan adalah kita, dan bukan orang lain. Mengapa ? Karena Allah yang telah memilih kita untuk menjadi obyek kemarahan :-) Karena Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri. Dan bisa jadi... kalaupun yang marah itu gak menjadikan kita obyek kemarahannya saat itu, bisa jadi Allah mengirimkan orang lain dengan case yang sama. Ya nggak ? ;-)

Binun gak ? Sammmaaa ;-)


No comments: