Sudah lama ingin menulis tentang Ramadhan. Tentang bulan yang penuh berkah. Bulan penuh ampunan. Bulan tarbiyah. Bulan maghfiroh. Bulan yang mengijinkan umat Muhammad berdialog langsung dengan pemilik-Nya. Bulan yang... ach... begitu banyak kelebihan bulan Ramadhan.
Hari ini hari pertama Ramadhan. Aku berharap, sangat berharap, Ramadhanku kali ini lebih baik dari sebelumnya. Yang ramadhan sebelumnya hanya niat, hanya keinginan, semoga Ramadhan kali ini menjadi sebuah dorongan. Sehingga mewujud menjadi sebuah realita. Dan bukan hanya terjelma sebagai target tanpa realisasi. Dan itulah yang terjadi di Ramadhan ramadhan yang telah lewat.
Sedih. Betapa turunnya ruh ku setelah pindah ke Jakarta. Entahlah. Rasanya Jakarta telah menyedot sebagian besar tenagaku. Juga waktu. Alhamdulillah, Allah tidak membiarkan aku sendirian. Masih ada seorang spiritual mother yang senantiasa bersedia menampung semua keluh kesahku. Dan memompa semangat untuk selelu berusaha kembali pada-Nya.
Malu. Sering keluh kesahku sekedar keluh kesah. Saran dari beliau hanya diterima saat didengar. Tanpa diendapkan ke hati. Tanpa realisasi. Sementara keluh kesah dilakukan lagi dan lagi.
Ya Allah... bantulah hamba-Mu ini untuk melangkahkan kaki meniti jalan-Mu. Jalan para Rasul. Jalan para Nabi. Jalan para syuhada. Jalan menuju surga Firdaus-Mu. Jangan biarkan hamba-Mu ini meniti jalan mereka yang hanya bersyahadat di lidah. Hanya beribadah sekedar menggugurkan. Hanya beramal sekedar penampakan.
Ya Allah... ampunilah hamba-Mu.
Rabbana hablana min ladunka Rahmah, wa hayyi' lana min amrina Rasyada
Ya Rabb, berilah kepada kami Rahmah dari sisi-Mu, dan sempurnakanlah petunjuk-Mu yang lurus dalam urusan kami.
Laa ilaha illa Allah... Astaghfirulloh...
Allahumma inni As aluka ridhoka wal jannah, wa naudzubika min sakhotika wan naar...
PS. Mohon maaf lahir dan bathin untuk semua kesalahan, ke-alpa-an, kekhilafan, ketersinggungan, dan semua yang mungkin pernah merasa tidak nyaman dengan kehadiran tulisan saya di blog ini.