Wednesday, November 26, 2008

Personality Plus


Udah padha tahu Personality Plus khan ? Kayaknya udah banyak yang tahu ya. Tapi sebenernya, pertanyaan yang lebih tepat adalah : udah pada baca bukunya belum ? hehehe... soale tahu itu, bisa jadi tahu bungkusnya doank. Garis besarnya doank. Karena mungkin pernah denger, pernah dikasih tahu, dll. Tapi kalo pernah baca bukunya, nha... itu baru... :-)

Aku barusan selesai baca bukunya. Meskipun telat, tapi lumayan lah. Daripada sebelumnya yang cuman tahu luarnya doank. Denger sana denger sini. Dan juga udah ngerjain tes nya. Ternyata... personality nya daku termasuk pleghmatis - koleris.

Padahal di buku itu, pleghmatis - koleris bukan campuran alami. Tapi hasil bentukan. Pleghmatis koleris bisa karena koleris yang berusaha berprofil rendah, atau seorang pleghmatis yang benar benar termotivasi. Udah, keterangannya stop sampai situ doank. Padahal kalau campuran alami, keterangannya panjang lebar. Jadi ya... terpaksa narik kesimpulan sendiri lah, walopun tetep dengan panduan buku itu.

Jadi... kalau menurutku nich, aslinya aku pleghmatis. Trus... ya gimana lagi, wong punya anak 4, trus juga masih kerja. Terpaksa lah belajar organize waktu, organize mbak yang bantuin di rumah, organize pikiran supaya cukup buat semuanya. Jadi mulai lah muncul koleris. Trus malah mulai bikin toko. Punya karyawan. Kudu bikin system. Jadi ya makin nambah aja kolerisnya. Untungnya pleghmatisnya gak ilang.

Nah, kalo dari penjelasan koleris sama pleghmatis di buku, Alhamdulillah, kayaknya kekurangan pleghmatisku ketutup sama koleris. Sedangkan kekurangannya koleris ketutup sama pleghmatis. Jadi pas di kantor, sebagai bawahan yang baik (ehm ehm), biasanya pleghmatis ku yang muncul. Jadi anak buah yang baik. Damai. Pilih menghindar dari keributan. Pusing kalo denger orang mulai rame menang menangan (hehehe...).

Pas di rumah, sama anak2, sama suami, pleghmatis masih dominan. Kemana mereka mau, ayook aja. Pengen makan apa, ayook... Pengen jalan kemana, ayoo aja lah.

Nha, pas ketemu karyawan, atau para mbak yang bantuin di rumah, hmm... Biasanya sich tetep plehmatis dulu. Cuman kadang2 khan pelghmatis gak mempan tuch. Jadi mulai dech, muncul kolerisnya. Apalagi kalo udah mulai bikin system.

Trus musti nganalisa penjualan dan laba toko. Yach... mana bisa pleghmatis lagi. Juga gak koleris khan. Jadi mulailah muncul melankolis sempurna, buat ngumpulin dan ngolah data. Buat melototin grafik2. Tapi dari hasil tes, melankolisnya cuman dikiiit...

Paling dikit, malah hampir gak ada, sanguinis populer. Yach... ngerasa sih. Kalo ada ajang tampil, pengennya malah ngumpet aja di belakang layar. Gimana mo jadi sanguinis...


Tapi... berkaca dari personality plus daku itu, hikmah pertama yang bisa tak ambil adalah : personality itu anugrah yang diberikan Allah pas lahir. Dengan bertambahnya umur, personality bisa kita olah juga agar lebih 'sesuai'. Lebih memenuhi syarat sebagai khalifah fil ardh. Sehingga personality menjadi tidak tepat lagi seperti pada saat kita lahir, atau pada saat bayi. Cause pada saat ngisi tes, dan kebingungan milih yang mana, disitu disarankan untuk mengingat bagaimana kita pada saat masih kecil. Padahal personality kita sekarang belum tentu masih sama dengan personality pada saat masih kecil. Tapi sebagai tambahan acuan aja gpp sich...

Hikmah kedua, dengan mengolah personality itu, mengurangi kelemahan dan menambahkan personality yang lain, akan membuat kita lebih mendekati personality yang 'diharapkan' dan 'menyenangkan'. Terutama menyenangkan untuk orang lain. Karena sebenarnya setiap kelebihan personality itu diperlukan, dan setiap kelemahan dari masing2 personality itu sebaiknya (kalo gak mau dibilang kudu) dikurangi. For example, in my case, kekurangan pleghmatis ketutup sama koleris (soale kalo tak baca kekurangan pleghmatis yang di buku, kayaknya aku nggak banget dech, hehehe, maunya...). Sedangkan kekurangan koleris alhamdulillah gak muncul, cause khan koleris juga baru dimunculkan.

Tadinya kukira sanguinis gak dibutuhkan dalam hidup. Bayangin aja, suka nggede-nggedein masalah. Gak teratur. Tapi... baru ngeh pas ngobrol sama temen ngaji. Untuk ngisi kajian, sangat dibutuhkan kelebihan dari sanguinis. Pinter merangkai kata. Ekspresif. Memukau pendengar. Dan tentu saja, kelemahannya diminimalisir. Nah lho...

Lanjut lagi... kalo Nabi Muhammad... sebagai pribadi yang sempurna, terjaga dari kesalahan, mungkin campuran dari semuanya ya... Jadi semua kelebihan dari semua personality tadi ada di blio. Dan semua kekurangan dari semua personality itu dihilangkan dengan kelebihan personality lainnya. Jadi inilah yang seharusnya kita coba bentuk. Memunculkan semua kelebihan dari setiap personality, dan meminimalkan kekurangan dari personality kita. Itu IMHO lho ya...

No comments: