Thursday, November 8, 2007

Asah Gergaji

Di salah satu postingannya, jenderal TDA pernah bilang bahwa waktu setelah lebaran adalah saatnya untuk mengasah gergaji. Yup ! Tepat sekali. Dan jangan salah, ternyata urusan mengasah gergaji ini gak cukup 'hanya' 10 bulan.

Ini dari pengalaman kami tahun lalu. Kami mengalami 'kebingungan' setelah lebaran tahun 2006 terlewati. Sudah terbayang di depan mata, toko menjadi jauh lebih sepi dari saat ramadhan. Sebagai efeknya, aktivitas pembelian produk, milih, nata, ngecheck - ngecheck, juga jadi jauh berkurang. Apalagi sebagian besar memang sudah dipegang oleh asisten kami. Trus mo ngapain ??

Akhirnya dalam hati diputuskan, ya sudah. Mengalir saja. Kalau ada yang kayaknya perlu dilakukan, ya dilakukan saja. Sambil mengisi hari untuk menyambut lebaran berikutnya.

Ternyata, dalam perjalanannya, apa yang masuk dalam daftar 'harus dilakukan' itu cukup banyak. Hmm... saya ingat ingat dulu ya. Pertama kali kalo gak salah kami mbenahi setting toko. Karena rak yang ada di toko saat itu gak cukup lagi untuk menampung seluruh jenis barang. Padahal jumlah item per jenis sudah dibatasin, tetep aja rak yang ada gak muat. Pikir pikir, setelah nggesar nggeser rak, akhirnya dinding kaca (karena posisi kios sebenarnya hook) kami tutup dengan rak. Yach... gak papa dech, sejauh kami tahu, jumlah pengunjung yang muncul dari sisi itu sedikit. Selain itu, dengan adanya rak pada sisi itu, jadi ada tempat untuk manekin anak setengah badan. Dan kelebihannya, sisi inilah yang banyak dilihat dari jalur utama.

Dengan nggendong Widad yang belum 3 bulan, plus ngajak Uthi dan pengasuhnya, dan 2 karyawan toko, kami ngebongkar rak toko. Rak yang lama sebagian dipulangkan, diganti dengan rak olympic. Pengennya sich rak kayu beneran. Cuman udah gak sempet pesen. Jadi yang gampang aja dech. Beli Olympic di care4 di atas toko kita. Terus langsung pasang. Butuh beberapa hari untuk ngebongkar setting toko ini. Apalagi kejar kejaran dengan waktu untuk njemput Alya sama Iva. Biasa, mumpung ibunya cuti, mereka nagih minta jemput.

Setelah urusan raknya beres, menyusul urusan menata ulang peruntukan rak. Maksudnya rak yang ini diisi apa, yang itu diisi apa, dst. Untuk nata ini aja kita sempet trial and error beberapa kali. Salah satu penyebabnya, karena dari perkiraan pandangan mata tuch untuk 1 nomor seharusnya 2 kotak cukup. Ternyata enggak. Untuk urusan ini terakhir trial lagi pas mendekati ramadhan, karena lagi fokus ke baju muslim. Sementara stok yang keliatan baju renang. Jadi dech, oper peruntukan rak lagi.

Setelah posisi dan peruntukan rak beres, hmm... kok jadi banyak tempat untuk manekin setengah badan ya. Jadinya kita beli beberapa lagi. Tepatnya hampir 2x nya. Setelah pembenahan setting, alhamdulillah, toko jadi keliahatan lebih tertata. Emang sich, gantungan hampir semuanya hilang. Tapi manekin setengah badan nambah. Dan kita cukup puas dengan penataan toko yang baru.

Terus pembenahan kedua, untuk buku buku yang diperlukan. Pertama urusan stock. Karena di toko sudah muat banyak barang, jadi terpikir lagi, gimana nich caranya supaya gampang kalau mau tahu stock merk ini ada berapa pcs per nomornya. Jadinya kalo mo dilakukan pembelian, gak perlu lagi bolak balik nelpon ke toko. Atau bolak balik cek stock. Alhamdulillah, buku stock berhasil dibuat. Dan alhamdulillah lagi, sampai saat ini masih sangat mencukupi.

Terus buku laba. Terus buku untuk mencatat pelanggan dengan pembelian nominal tertentu. Terus buku konsinyasi. Semua pembenahan dibuat dan di-trial-kan ke asisten kita di toko. Kalo ternyata mereka salah terus, bisa jadi system nya yang terlalu susah. Jadi kudu diubah. Terus trial lagi. Dst. Jadinya sempat beberapa kali perubahan juga.

Berikutnya, toko terasa kurang hiasan. Kok isinya cuman rak aja, meskipun raknya warna warni, tapi tetep aja berasa kurang hiasan. Kurang nyeni gitu lho. Untung masih ada beberapa poster Annida dan Keke. Jadi kita pasang beberapa poster itu.

Trus dilihat lagi... lho... toko jadi gelap. Jadinya dipasanglah lampu sorot. Satu khusus menyorot manekin setangah badan yang kelihatan dari jalan utama. Tiga lagi menyorot manekin setengah badan pada masing masing sisi toko.

Berikutnya lagi, ngganti sign board sama ngerancang system supaya penjualan bisa pake kompie. Tapi ternyata sudah 2 bulan menjelang ramadhan. Wah, terpaksa semua pembenahan dihentikan. Khawatirnya kalo masih ada pembenahan, ntar asisten yang di toko belum apal. Jadinya pas rame di Ramadhan, khawatir dia malah gugup.

Nah, sekarang lebaran 2007 sudah terlewati. Saatnya lagi asah gergaji. Pe eR Pe eR sudah numpuk. Satu satu dijalani, diterapkan, trial and error. Eh, bukan error. Tapi trial and measure. Test and measure deng, kalo kata Om Brad mah. Semoga bisa meningkatkan net profit di tahun 2008. Amien.