Wednesday, August 6, 2008

Flexi Gratis tis

Walah...

Baru kali ini, nelpon gratis tis. Semua percakapan dari Flexi ke Flexi, di Jabodetabek, Banten, plus Jabar, gratis tis. 24 jam. Tanpa syarat. Selama tahun 2008.

Kalo Flexi ke operator lain, gratis setelah menit kedua.

Di luar area itu, bisa pake Mesra, gratis antar 2 nomer. Syaratnya : type Flexi sama (Flexi Trendy dengan Flexi Trendy, atau Flexi Classy dengan Flexi Classy). Plus bayar 5.000 per nomor untuk registrasi. Dan per nomor hanya bisa dimesrakan 1x.

Walah... kalap... hehehe... Secara, biasanya ngirit ngirit kalo urusan nelpon. Jadinya daku tadi nginfo-in langsung ke para sodara. Sebagian memang sudah pake Flexi. Sebagian lagi GSM. Nah, daripada pake sms, kadang berapa kali sms persepsi masih belum sama, mending nelpon pake Flexi. Lha wong gratis. Kalopun ujug ujug gak dapet sinyal, kayaknya masih gak rugi dech. Khan gratis, hehehe...

Untuk toko juga langsung ngelobby suami. Juga untuk anak2. Sampai suami heran. Dan gak approve, hiks... Tapi akhirnya deal juga, beli satu lagi aja, buat nambahin 2 Flexi yang dipegang aku sama suami. Niatnya untuk anak2 atau toko. Jadi gantian gitu. Kalo pas anak2 butuh, ya udah, toko gak bawa Flexi dulu. Tapi default nya untuk toko.

Trus semua sodaraku khan juga di Jakarta. Di depok tepatnya. Hihihi... lebih tepatnya lagi, kami bertiga dari empat sodara, tetanggaan, satu komplek. Jadi mulai dech, mereka juga tak komporin supaya pake Flexi aja. Gratis lho... :-)

Kebetulan lagi ada promo handset juga, 300 ribuan. Tadi udah pesen sekian handset beserta nomor untuk sodara2 dan toko. Semoga segera dateng ya...

So, nelpon ? Siapa takuuut...... :-D

Itu kalo diliat dari sisi pribadi. Dari bisnis, kepikir juga... darimana pendapatannya ya ?? Jadi inget pesawat. Setelah sekian lama mereka perang harga, sampai tiket pesawat terjun drastis jadi lebih murah dari kereta, akhirnya salah satu maskapi kollaps. Dan semua balik normal lagi. Tiket pesawat juga jadi normal lagi. Maybe gitu ya...

Jadi kalo pas ada perang harga di bisnis kita, jalan yang terbaik adalah... pokoke bisa bertahan. Yach... memang... di saat sulit, di saat krismon, di saat bensin dan harga harga melambung seperti saat ini, satu satunya yang disarankan adalah : minimal bisa bertahan. Bertahan thok, titik. Itu saja sudah cukup. Nah... setelah masa sulit itu terlewati, hanya yang bertahan lah yang tetap bermain. Dan itulah saatnya mulai menuai....

Betul kah ? Duh... gak ada teori yang mendukung nich.... Hihihi... maklum, belum menjadi pembaca buku buku bisnis yang setia. Masih asli dari ngeliat dan ngobrol kiri kanan. Jadi ya percaya monggo, gak percaya... tanggung sendiri lho ya... :-)