Monday, July 2, 2007

Fokus

Pada awal buka toko hampir 2 tahun yang lalu, kami tergiur untuk menjual 'apa saja' yang bisa meningkatkan laba. Akibatnya, kami berusaha melengkapi toko dengan semua kebutuhan yang behubungan dengan busana dan Islam. Hasilnya, toko memang lengkap. Ada sarung dewasa. Ada sarung anak. Ada koko dewasa dan anak. Ada mukena dewasa dan anak. Ada bros dan temen temennya. Ada kain ihrom. Ada baju ihrom. Ada kaos kaki. Ada sabuk haji. Pendek kata, apa yang dicari dan ditanyakan oleh yang datang, kami usahakan segera ada di toko kami. Alhamdulillah, hampir semuanya memang menyumbang laba.

Sejak awal membuka toko, kami terbiasa menghitung laba, dan bukan omset. Semua data tentang produk yang terjual di toko (pada mulanya) tersimpan dengan baik. Seiring dengan makin 'dewasa' nya toko kami, data produk mulai bermasalah.

Muncullah produk produk yang kurang dapat didefinisikan. Misalnya... dalam data ada bros jenis 1, 2, dan 3 dengan harga a, b, c. Setelah hampir 2 tahun, kita jadi tidak dapat membedakan lagi mana bros jenis 1 dengan harga a, mana yang jenis 2, dst. Kami coba untuk mensolusikannya dengan menempelkan label harga. Solve untuk urusan penjualannya. Namun untuk pencatatan laba, tetep aja nggak jelas sebenarnya berapa laba yang muncul dari produk tsb. Belum kalau label harga tersebut juga ngelupas dari produknya. Buat mencocokkan lagi mana produk yang berharga a, aduh... susyahnya... :-(

Problem kedua, muncul saat kami ganti SDM. Selang beberapa bulan setelah jaga toko, saya tanya tentang kain ihrom. Ini dijualnya berapa ya ? Eee... dia bilang gak tahu. Katanya : emang ini apa. Ternyata dikirain sama dia, kain ihrom itu handuk. Oalah... emang sich mirip, hehehe :-)
Jadi kepikir... betapa susahnya mengedukasi SDM ya... Itu baru yang jelas keliatan, kain ihrom. Nha, gimana caranya ngeducate dia untuk harga bros yang jenis 1, 2, dan 3 tadi ? Terus gimana pula ngebedainnya di nota ? Ribet kayaknya...

Problem ketiga, muncul karena toko kami yang mungil. Dengan ukuran 2,5 x 2, toko kami sangat sempit untuk memuat semuanya. Padahal toko kami sudah dipenuhi dengan rak di 2 sisi. Jadinya core produk, baju muslim anak, stock tersedia di toko tidak bisa maksimal. Akibatnya pilihan pembeli jadi terbatas. Akibatnya lagi, kemungkinan convertion rate jadi turun. Rugi khan...

Akhirnya, setelah lebaran tahun kemaren, kami bongkar toko. Tahap pertama, penambahan rak, sehingga sekarang rak memenuhi 3 sisi di toko kami. Terus ngecilin meja, supaya toko terlihat lebih lapang. Ketiga, narik produk yang 'aneh aneh'. Keempat, dengan beberapa pertimbangan, kami menambahkan item baju muslimah dewasa, namun terbatas pada merk tertentu.

Jadilah sudah beberapa bulan, toko kami 'hanya' fokus pada busana muslim anak laki dan perempuan, baju renang muslimah anak dan dewasa, dan busana muslimah dewasa. Thok ! Tanpa tambahan. Itupun merk terbatas. Hanya merk yang terjamin supply dan standard harga yang jelas yang kami jual.

Hasilnya ? Alhamdulillah. Pelanggan loyal bertambah. Banyak pembeli yang melakukan transaksi ulang. Bahkan ada yang begitu datang, anaknya bilang ke teamku : Mbak... aku balik lagi... Hehehhe... anaknya aja hapal dengan tokoku...

Tokoku juga jadi lebih jelas nempelnya di mindset pembeli. Kalo ada yang butuh baju muslim untuk anaknya -- dengan harga pantas untuk barang berkualitas, mereka bisa langsung terpikir... Anugerah Collection ! Coba kalo jualanku macem macem... Susah bikin branding...

Dan yang sangat bikin aku seneng, sekarang sangat mudah bagi kami untuk menghitung laba. Aku tinggal bikin 2 lembar daftar harga pokok. Kemudian teamku -- yang lulusan kelas 3 SD, sudah bisa menghitung laba. Dan dengan begini, apabila ada perubahan SDM, aku tidak terlalu susah untuk ngajarin segala sesuatunya.

Alhamdulillah... selesai sudah satu urusan.....

8 comments:

- - - - Doris Aminah Nasution - - - - said...

wow mbak tutup, luar biasa. Kekuatan fokus ya mbak kuncinya. Dan bertahan dari permintaan pelanggan yang meminta macem-2 untuk disediakan di toko kita.

Sharing dong mbak, foto tokonya. aku mau belajar lebih lagi nih sama mbak yg membuka toko hampir 2 thn lamanya.

Salam,
Doris Nasution
http://dorisnasution.blogspot.com

chaiyo said...

Iya, sharingnya bermanfaat sekali buat kita2.
Sukses dgn tokonya bu..

Salam TDA,

Cahyo
http://baju-anak.com

Anonymous said...

Sharing anda bener2 berguna buat para tdaers yang umumnya masih2 baru2 di bisnis

Hadi Kuntoro

Anonymous said...

Ass bu Tutut..wah bravo Subhanallah smpt2nya ngetik blog, bagus lho huehehe. Update ya koleksi2 terbarunya...minat ga ekspor ke Sydney...

Tutut Ve Ha said...

@M Doris : iyah mbak... tetap fokus. Meskipun bukan berarti menutup kemungkinan thadap perluasan usaha. Cuman kalo aku, baru perluasan kalo yg lama systemnya sudah fix sih...

htpp://AnugrahBusanaMuslim.com said...

@Chaiyo / Cahyo : Alhamdulillah kalo bmanfaat pak. Tx doanya, dan sukses juga buat http://baju-anak.com -nya pak...

htpp://AnugrahBusanaMuslim.com said...

@Hadi Kuntoro : Tx pak. Tersanjung euy, ada pembesar TDA mampir ke blog saya. Tx kunjungannya juga ya pak...

Tutut Ve Ha said...

@bu Rully : wuaaa.. kenapa baru kebaca skrg ya bu ? Hix hix... jelas berminatlah, ngekspor ke Sydney...