Monday, December 15, 2008

Renungan

Ya Allah... apabila doa bisa untuk mengubah tanggal kematian, aku berdoa agar tidak meninggal saat masih muda. Saat kesadaran dan pemahaman untuk beribadah belum sepenuhnya. Saat tabungan amal masih jauh dari cukup, bahkan banyak tergerus oleh lobang2 maksiat yang tidak dirasa. Saat waktu untuk menghadap-Mu masih terasa berkejaran dengan waktu untuk egoismeku.

Ya Allah... aku juga berdoa, agar tidak meninggal saat anak2 masih kecil. Karena betapa kasihannya anak2 ku apabila ditinggalkan ibunya saat mereka masih usia dini. Mereka masih sangat butuh perhatian. Mereka masih sangat membutuhkan pegangan. Kami sangat ingin mengantarkan mereka meniti jalan menuju baligh.

Ya Allah... aku juga berdoa, supaya tidak meninggal pada saat anak2 ku beranjak dewasa. Juga pada saat mereka belum menikah. Biarkan kami mengantar anak2 kami sampai gerbang kemandirian mereka yang sesungguhnya. Sampai mereka menapaki hidup ini bersama pasangan hidup mereka. Kami ingin membantu memilihkan bagi mereka pasangan yang sesuai, yang seperti apa yang Engkau sunnahkan. Kami ingin menyelesaikan tugas kami sebagai wali mereka, hingga Engkau amanatkan untuk selesai dengan dilangsungkannya pernikahan mereka.

Namun ya Allah... kami juga berdoa, apabila semua anak2 telah kami selesaikan urusannya dengan bantuan-Mu, apabila semua anak2 telah dapat hidup mandiri, apabila kami sudah tak sanggup berdiri di atas kaki kami sendiri, apabila kami sudah lebih banyak mudhorotnya untuk orang banyak daripada manfaatnya, maka kami sangat berharap kepada-Mu, untuk menyiapkan mental kami, sehingga kami segera mendapatkan kesempatan menemui-Mu.

Ya Allah... apabila kau ijinkan kami hidup di dunia hingga usia tua, jangan biarkan kami menjadi penghalang untuk siapapun. Jangan biarkan kami menyusahkan orang lain, memberatkan orang lain. Sungguh, betapa enaknya bila bisa hidup mandiri. Tapi rahasia hidup ada di tangan-Mu, ya Allah. Engkau-lah yang menentukan, apakah di penghujung usia nanti kami tetap tegar dan kuat seperti ini. Atau menjadi badan yang utuh namun terbaring dan terkulai, yang bahkan untuk memiringkan badan juga butuh bantuan orang lain.

Ya Allah... kami berbisnis, kami menabung, sebagai persiapan kami untuk hidup di usia renta. Namun... kami sangat paham, uang hanya sebagian kecil dari sebentuk kemandirian. Masih begitu banyak hal lain yang menentukan kemandirian kami di penghujung usia nanti. Akankah kedua kaki kami masih bisa berfungsi seperti sekarang saat nyawa sudah di tenggorokan ? Akankah semua masih bisa normal digunakan saat mendekati waktu yang telah Engkau tetapkan ? Atau bahkan, hanya sekedar dengan rasa takut apabila gelap telah datang, dan ternyata kami benar2 hidup sendiri dan tak ada satupun yang dapat menemani, akankah kami dapat menghadapinya bila berjalan selama berhari hari ? Bahkan berbulan bulan ? Akankah kami menjadi terbiasa ? atau menjadi phobia ?

Ya Allah... sungguh, kami takut... Kami tahu, kehilangan itu, tidak dapat ditutup dengan menghadirkan sosok orang lain. Yang meskipun fisiknya ada, namun hubungan batin -- bagimanapun -- tidak dapat digantikan.

Namun di sisi lain kami juga tahu, semua orang, pada saat se-usia dengan kami saat ini, adalah masa sibuk2 nya. Sibuk dengan keluarga karena masanya punya anak lagi, lagi, dan lagi. Sehingga kesibukan dengan bayi, dan kakak2 nya, cukup menyita waktu dan tenaga. Juga kesibukan dengan aktualisasi diri, dengan seabreg kegiatan non formal dan segala macam jabatannya. Juga kesibukan peningkatan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan, untuk sekarang dan nanti. Begitu banyak kesibukan yang saat ini kami jalani... Dan sangat mungkin nanti akan dijalani anak2 kami saat mereka seusia kami nanti.

Dan saat itu, usia kami sudah seusia orang tua kami saat ini.... Dan pada saat itu terjadi, kami sangat ingin dapat memahami kesibukan anak2 kami. Namun... kami juga dipenuhi kekhawatiran... akankah seusia itu kami masih dapat hidup mandiri ? Jadi ya Allah, apabila kami memang sudah tidak dapat hidup mandiri, biarkan kami dapat menghadap-Mu dengan bekal yang kami kumpulkan. Karena kami tidak ingin menjadi ujian bagi anak2 kami dalam beribadah kepada-Mu.

Amien.
Gambar diambil dari : sini

No comments: